Dalam tulisan di atas terlihat bahwa
jurnalistik elektronik dimasukkan dalam jenis tersendiri. Sebenarnya hal ini
lebih bisa dipahami bahwa media massa elektronik merupakan media massa yang
muncul belakangan setalah media massa cetak, karena pengaruh dari modernitas
dan perkembangan teknologi. Baiklah di ”pelangi kedua” ini kita akan melihat
pemaparan JB. Wahyudi yang begitu cerdas mengurai serta membedakan praktek
jurnalistik yang dilakukan di media massa yang berbeda. Dalam konteks ini kita
akan melihat pemaparannya tentang media massa cetak, radio dan TV. Gagasannya
berikut disampaikan dalam tabel:
No
|
Media Cetak
|
Media Radio
|
Media TV
|
1
|
Proses percetakan
|
Proses pemancaran/tranmisi
|
Proses pemancaran/tranmisi
|
2
|
Isi pesan tercetak, dapat dibaaca dimana
dan kapan saja.
|
Isi pesan audio dapat didengar sekilas
sewaktu ada siaran
|
Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan
didengar sekilas sewaktu ada siaran
|
3
|
Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang
|
Tidak dapat diulang
|
Tidak dapat diulang
|
4
|
Hanya menyajikan peristiwa/pendapat yang
telah terjadi
|
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang
telah dan sedanng terjadi
|
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang
telah dan sedanng terjadi
|
5
|
Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber
secara langsung (audio).
|
Dapat menyajikan pendapat (audio)
narasumber secara langsung (orisinal)
|
Dapat menyajikan pendapat
(audiovisual) narasumber secara langsung (orisinal)
|
6
|
Penulis dibatasi oleh kolom dan halaman
|
Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan
jam
|
7
|
Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu
dan bulan
|
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit
dan jam
|
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit
dan jam
|
8
|
Distribusi melalui transportasi
darat/laut/udara
|
Distribusi melalui pemancar/tranmisi
|
Distribusi melalui pemancar/tranmisi
|
9
|
Bahasa yang digunakan (cenderung) formal
|
Bahasa yang digunakan formal dan nonformal
(bahasa tutur)
|
Bahasa yang digunakan formal dan nonformal
(bahasa tutur)
|
10
|
Kalimat dapat panjang dan terperinci
|
Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas
|
Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas
|
Empat Dasar Manajemen Media
Massa
Pertama,
yang perlu diperhatikan bagi siapapun yang akan mengelola penerbitan media
massa adalah menentukan visi dan misi serta menentukan jenis jurnalistik yang
dipilih (pilihan lihat pada ”pelangi pertama”). Kedua, melakukan positioning,
yaitu penentuan pangsa pasar atau sasaran pembaca (konsumen). Positioning atau
penentuan target pasar ini akan menuntun bagian redaksi dalam memilih dan
menyajikan berita. Langkah ini kemudian diikuti dengan menciptakan atau membina
”pembaca perintis”. Adapun tahap-tahap yang dapaat dilakukan sebuah media
untuk eksis dan menjadi besar anatar lain:
- Menumbuhkan fanatisme pembaca.
- Menciptakan kesetiaan pembaca.
- Menjadikan media tersebut sebagai labang status atau ”gengsi,” dimana pembaca merasa bangga membeli dan membaca media tersebut.
Tahapan-tahapan ini biasanya dilakukan dengan
dukungan, sebuah survei pembaca, untuk mengetahui keinginan dan aspirasi
mereka.
Ketiga, memperhatikan
betul empat P (4P):
- Product, kualitas media, meliputi rubrikasi, isi berita, layout/setting, artistik, perwajahan (cover), dan sebagainya sehingga menarik dan dibeli/dibaca orang.
- Promotion, yaitu upaya media tersebut menarik minat orang untuk membeli dan membaca (berlangganan).
- Please, yaitu kualitas pelayanan media tersebut, dalam hal ini bagian sirkulasi, untuk menyenangkan (to please) dan memudahkan orang untuk mendapatkan media yang bersangkutan. Juga bisa berarti kualitas pelayanan redakasi atau bagian lain terhadap pembaca.
- Price, yaitu harga media tersebut, apakah terjangkau oleh pembeli, sesuai dengan kualitas produk dan pelayanan, dan sebagainya.
Keempat, eksistensi
media juga bergantung pada kondisi internal media itu sendiri. Media yang baik
dan prospektif untuk maju dan besar, antara lain memperhatikan penuh tiga kunci
sukses sebuah media (3S):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar