Minggu, 03 Juni 2012

Pelangi Kedua (Media Massa)


Dalam tulisan di atas terlihat bahwa jurnalistik elektronik dimasukkan dalam jenis tersendiri. Sebenarnya hal ini lebih bisa dipahami bahwa media massa elektronik merupakan media massa yang muncul belakangan setalah media massa cetak, karena pengaruh dari modernitas dan perkembangan teknologi. Baiklah di ”pelangi kedua” ini kita akan melihat pemaparan JB. Wahyudi yang begitu cerdas mengurai serta membedakan praktek jurnalistik yang dilakukan di media massa yang berbeda. Dalam konteks ini kita akan melihat pemaparannya tentang media massa cetak, radio dan TV. Gagasannya berikut disampaikan dalam tabel:

No
Media Cetak
Media Radio
Media TV
1
Proses percetakan
Proses pemancaran/tranmisi
Proses pemancaran/tranmisi
2
Isi pesan tercetak, dapat dibaaca dimana dan kapan saja.
Isi pesan audio dapat didengar sekilas sewaktu ada siaran
Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran
3
Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang
Tidak dapat diulang
Tidak dapat diulang
4
Hanya menyajikan peristiwa/pendapat yang telah terjadi
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang telah dan sedanng terjadi
Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang telah dan sedanng terjadi
5
Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung (audio).
Dapat menyajikan pendapat (audio)  narasumber secara langsung (orisinal)
Dapat menyajikan pendapat (audiovisual)  narasumber secara langsung (orisinal)
6
Penulis dibatasi oleh kolom dan halaman
Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam
Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam
7
Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu dan bulan
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
8
Distribusi melalui transportasi darat/laut/udara
Distribusi melalui pemancar/tranmisi
Distribusi melalui pemancar/tranmisi
9
Bahasa yang digunakan (cenderung) formal
Bahasa yang digunakan formal dan nonformal (bahasa tutur)
Bahasa yang digunakan formal dan nonformal (bahasa tutur)
10
Kalimat dapat panjang dan terperinci
Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas
Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas

Empat Dasar Manajemen Media Massa
Pertama, yang perlu diperhatikan bagi siapapun yang akan mengelola penerbitan media massa adalah menentukan visi dan misi serta menentukan jenis jurnalistik yang dipilih (pilihan lihat pada ”pelangi pertama”). Kedua, melakukan positioning, yaitu penentuan pangsa pasar atau sasaran pembaca (konsumen). Positioning atau penentuan target pasar ini akan menuntun bagian redaksi dalam memilih dan menyajikan berita. Langkah ini kemudian diikuti dengan menciptakan atau membina ”pembaca perintis”.  Adapun tahap-tahap yang dapaat dilakukan sebuah media untuk eksis dan menjadi besar anatar lain:
  1. Menumbuhkan fanatisme pembaca.
  2. Menciptakan kesetiaan pembaca.
  3. Menjadikan media tersebut sebagai labang status atau ”gengsi,” dimana pembaca merasa bangga membeli dan membaca media tersebut.
Tahapan-tahapan ini biasanya dilakukan dengan dukungan, sebuah survei pembaca, untuk mengetahui keinginan dan aspirasi mereka.
Ketiga, memperhatikan betul empat P (4P):
  1. Product, kualitas media, meliputi rubrikasi, isi berita, layout/setting, artistik, perwajahan (cover), dan sebagainya sehingga menarik dan dibeli/dibaca orang.
  2. Promotion, yaitu upaya media tersebut menarik minat orang untuk membeli dan membaca (berlangganan).
  3. Please, yaitu kualitas pelayanan media tersebut, dalam hal ini bagian sirkulasi, untuk menyenangkan (to please) dan memudahkan orang untuk mendapatkan media yang bersangkutan. Juga bisa berarti kualitas pelayanan redakasi atau bagian lain terhadap pembaca.
  4. Price, yaitu harga media tersebut, apakah terjangkau oleh pembeli, sesuai dengan kualitas produk dan pelayanan, dan sebagainya.
Keempat, eksistensi media juga bergantung pada kondisi internal media itu sendiri. Media yang baik dan prospektif untuk maju dan besar, antara lain memperhatikan penuh tiga kunci sukses sebuah media (3S):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar